Sebagian besar produsen minyak mentah menunjukan kesiapannya untuk memperpanjang kesepakatan OPEC dalam mengurangi produksi minya. Menteri Perminyakan Iran, Bijan Namdar Zanganeh juga mengatakan Iran akan terus memenuhi kesepakatan tersebut.

Menurutnya, Iran akan mendukung perpanjangan kesepakatan tersebut selama para anggota lain dari kelompok minyak tersebut mempertahankan produksi mereka di dalam kerangka kerja perjanjian pemangkasan pasokan di bulan November.

Sementara itu, India memutuskan untuk memangkas impor minyak Iran sebanyak sekitar 20%, namun Tehran tidak melihat adanya ancaman dari gerakan tersebut.

Zanganeh mencatat bahwa ekspor dari Iran akan menuju ke Irak. Oleh karena itu, lebih dari 50 juta meter kubik gas alam akan dikirim ke Irak. Sementara Iran berencana untuk memasok gas ke Pakistan, namun ada beberapa rintangan yang nampaknya dapat diselesaikan dengan mudah.

Harga minyak telah mengalami kejatuhan sejak pertengahan tahun 2014, didukung oleh kelebihan pasokan terkait dengan pasar minyak global. Pada pertengahan tahun 2016, produsen minyak utama mencapai kesepakatan untuk memangkas tingkat produksi mereka sehingga mengurangi kelebihan pasokan minyak global.

Namun, OPEC mengecualikan Iran untuk memangkas produksinya dan mengizinkan negara tersebut untuk meningkatkan produksi minyaknya sebelum mencapai tingkat produksi pra sanksi sebanyak 4 juta barel per hari.